![]() |
Sumber gambar: www.mudahsehat.com |
Menanggapi pertanyaan teman-teman yang kebingungan menurunkan Berat Badan (termasuk saya hahaha). Mencoba menjawab sedikit sesuai ilmu saya yang masih dangkal, amat sangat sekali dangkal.
Pertanyaanya pertama:
Aku makannya sedikit kok gampang banget gemuknya ya?
Jawaban:
Bener nih, makannya sedikit? ah masa? hahaha :D
Penyebab kegemukan (Indeks Massa Tubuh lebih dari normal), kita bisa melihat dari:
- Lifestyle (gaya hidup), Ingat prinsip, bahwa kegemukan itu terjadi ketika input(asupan energi) itu lebih besar daripada output(pembakaran energi). Kita lihat gaya hidupnya. Apakah ia bener-bener makan dikit. Dalam artian makan sedikit tapi tinggi energi atau makan sedikit rendah energi? Makan sedikit tinggi energi, contohnya saat makan utama (pagi, siang, sore) dikit tapi ngemilnya banyak. Ex: misal ngerjain tugas sambil ngemil coklat, sambil minum teh + gula. Kalau itu mah, bukan dikit lagi tapi banyak energinya. Inget ya, makanan tinggi energi ngga harus kenyang. Saya pernah baca label pangan sebuah coklat yang cukup terkenal. Disitu tertera energinya cuma 150 kkal. Ternyata pas saya baca serving sizenya (ukuran penyajiannya untuk 4 kali makan). Bisa dibayangkan ketika kita makan coklat yang seharusnya untuk 4 kali makan, eh dimakan satu kali saja. Tinggal dikali aja 150 x 4 = 600 kkal. dalam satu kali makan. Wuiih, gedhe banget. Setara dengan makan besar dua kali (pagi, siang). Itu baru satu bungkus coklat. Udah ngga bikin kenyang, energinya tinggi lagi. Selain banyak ngemil, inget juga aktifitasnya. Cuma duduk aja atau banyak gerak kesana kemari. Kalau berangkat ke kampus aja naik motor. Padahal jaraknya cuma 500 meter. :P Itu sih jangan ditanya.
- Genetik, Kalau lifestyle tidak diragukan lagi. Misal kalau memang outputnya lebih besar daripada inputnya. Aktifitasnya berat (lari tiap pagi, angkat barbel, nyuci tiap hari, ngepel tiap hari, bersih-bersih kosan tiap hari :P), terus makannya dikit. Bukan tidak mungkin berat badan Anda akan berkurang. InshaAllah. :D Tapi, misal sudah berusaha semaksimal mungkin tapi tetap gemuk. Ternyata genetik turut berbicara. Menurut literatur yang saya baca. Orang tua yang gemuk keduanya (ibu dan ayah) menurunkan ke anaknya sebesar 80%. Artinya, siapa saja yang memiliki ayah dan ibu dalam kondisi kegemukan itu besar kemungkinan anaknya beresiko kegemukan sebesar 80%. Sementara yang salah satu orang tuanya saja yang gemuk (ayah saja, atau ibu saja). Maka anaknya beresiko sekitar 40%. Sedangkan yang keduanya tidak mengalami kegemukan, anaknya beresiko gemuk sekitar 20%. Itu tandanya genetik turut berperan.
Aku pengin gemuk nih, udah makan banyak kok gak gemuk?
Jawaban:
Kita lihat lagi dari:
- Lifestyle, Bener ngga sih makannya udah banyak? Inget tadi yang saya katakan diatas bahwa kegemukan terjadi ketika input(asupan energi) itu lebih besar daripada output(pembakaran energi). Begitu juga sebaliknya Wasting (keadaan kurus) itu terjadi ketika input(asupan energi) itu lebih kecil daripada output(pembakaran energi). Bisa jadi kamu makannya udah banyak tetapi aktifitas kamu berat (olahraga tiap hari, bersihin kosan tiap hari, nyuci tiap hari). Tetapi, misal kamu masih merasa aktifitas kamu ngga terlalu berat, cuma duduk misal dan makannya sudah banyak. Ya itu perlu dikaji lebih lanjut, harus dikonsultasikan ke ahli gizi terdekat (aseek). Biar dihitung dulu energi kebutuhanmu setiap harinya berapa sih. Bisa jadi makanan yang kamu makan setiap hari itu hanya cukup untuk BMR (Bassal Metabolic Rate), energi yang digunakan tubuh untuk menjalankan fungsi endogennya saja, misal mencerna makanan, mengatur suhu tubuh, energi buat bekerjanya organ (jantung, paru, hati, ginjal), dsb. Apalagi misal kamu makannya setiap hari hanya makan besar saja (pagi, siang, sore) tanpa nge-meal atau makan snack. Inget loh ya, menambah berat badan bukan hanya dengan meningkatkan asupan makanan yang mengandung tinggi lemak saja. Harus digaris bawahi. Lemak yang terlalu tinggi di dalam tubuh itu tidak baik. Karena akan menyebabkan penyakit degeneratif (obesitas, PJK (Penyakit Jantung Koroner), bisa struck juga). Hati-hati. Kalau saranku sih, kalau kamu emang gak suka ngemil, makanlah makanan yang tinggi energi. Inget loh ya, tinggi energi ngga harus banyak. Misal, makan utama. Yang tadinya lauknya pakai tempe. Coba ganti dengan daging. Agak mahal sih, buat anak kosan hehe. Terus susu misalnya, dari rendah lemah (low fat) ubahlah menjadi high fat (tinggi lemak).
- Genetik, Ketika lifestyle sudah tidak diragukan lagi. Genetik juga berperan. Ternyata ketika kita lihat lebih lanjut secara molekuler menurut ilmu Nutrigenomik (ilmu yang mempelajari pengaruh nutrisi terhadap gen) itu ada yang namanya Lemak coklat dan lemak putih. Jaringan lemak putih (JLP) berfungsi menyimpan kelebihan energi dari makanan yang kita makan sehari-hari dalam bentuk lemak trigliserida untuk digunakan kemudian, ketika suplai energi relatif berkurang. Jadi, ketika kita makan banyak terus aktifitasnya kurang. Gampangannya, makanan yang kita makan disimpan dalam tubuh kita dalam bentuk JLP atau jaringan lemak putih. Sementara jaringan lemak coklat (JLC) berfungsi sebaliknya, yaitu membakar energi untuk menghasilkan panas. Ini bisa dilakukan oleh JLC berkat fungsi gen UCP1 (Uncoupling Protein 1) yang banyak terdapat dalam JLC. UCP1 ini sangat penting untuk pembakaran energi makanan menjadi panas. UCP1 ini salah satu pembeda utama antara JLC dan JLP serta sel-sel lainnya, dan sering dipakai untuk membedakan sel-sel tersebut secara immunohistologis. Kalau sel-sel lain termasuk JLP memproses makanan menjadi energi berupa ATP yang dibutuhkan oleh tubuh untuk semua proses biologis, termasuk dalam membuat dan menyimpan Trigliserida, JLC memproses makanan untuk menjadi panas. Proses menghasilkan panas ini disebut thermogenesis. Thermogenesis ini sangat diperlukan oleh tubuh kita termasuk hewan dalam mempertahankan suhu tubuh ketika berespon terhadap rangsangan suhu dingin. Intinya, JLP warnanya putih karena mengandung sedikit mitokondria. Sementara JLC berwarna coklat karena mengandung banyak pembuluh darah dan mitokondria. Kita tahu, mitokondria fungsinya untuk respirasi sel dan proses metabolisme. Dan ternyata, katanya JLC ini hanya terdapat pada janin dan bayi. Ketika dewasa jumlahnya menyusut. Pada orang dewasa, letak JLC ini disekitar leher dan di atas tulang selangka (clavicula). Yaaah, padahal berharapnya JLC itu banyak di tubuh kita. Sehingga berapapun banyak makanan yang kita makan nanti hanya akan menjadi panas tanpa disimpan di dalam tubuh. Tenang saja, kini ilmuwan sedang gencar meneliti bagaimana meningkatkan lemak coklat di dalam tubuh orang dewasa untuk memerangi kegemukan. Kabarnya, JLC pada orang dewasa bisa diaktivasi. Ada ilmuwan yang yakin bahwa prevalensi JLC pada orang dewasa adalah 30-100%, atau boleh dikatakan hampir sebagian besar orang dewasa mungkin memiliki JLC ini. JLC dapat diaktivasi dalam keadaan suhu dingin, jadi coba tinggal lah di daerah pegunungan, siapa tahu bisa bakar lemak (hahaha XD) maupun dengan farmakologis (pemberian obat-obatan). Yang sering diuji adalah golongan perangsang reseptor beta-adrenergik dan berbagai obat-obat lain. Kita masih harus menunggu untuk memastikan apakah obat-obat ini betul bisa bermanfaat bagi manusia dalam mengaktifkan JLC dalam rangka memerangi kegemukan. Kita tunggu saja XD
- Kegemukan (obesitas) itu terjadi ketika asupan energi lebih besar daripada pembakaran energi. Bisa dilihat dari gaya hidupnya. Apakah ia makannya teratur, apakah ia berolahraga? sama ditentukan oleh genetik. Dimana ketika orang tuanya obesitas (dua-duanya) besar kemungkinan 80% anaknya juga obesitas. Inget juga bahwa, obesitas is not excess of body weight but excess of body fat. Kegemukan itu terjadi bukan karena kelebihan berat badan tetapi karena kelebihan lemak tubuh.
- Wasting (keadaan kurus) itu terjadi ketika asupan energi lebih kecil daripada pembakaran energi. Untuk meningkatkan berat badan bisa dengan asupan tinggi kalori tinggi protein
- Secara molekuler, di dalam tubuh terdapat lemak putih dan lemak coklat. Ketika jumlah lemak putih lebih banyak daripada lemak coklat maka akan lebih mudah mengalami kegemukan. Begitu sebaliknya, ketika jumlah lemak coklat lebih banyak daripada lemak putih maka, makanan yang kita makanan cenderung diubah menjadi panas, sehingga tidak mudah gemuk.
- Mendengarkan saat kuliah, Biomoleculer Nutrition, terutama slidenya dr. Hidayat dan dr. Ongko :)) Terimakasih dokter ilmunya.
- https://aminuddin01.wordpress.com/2013/11/08/jaringan-lemak-ajaib-dalam-tubuh-kita-jaringan-lemak-coklat-brown-adipose-tissue/
Mari berjuang bersama-sama mencapai berat badan ideal. Bukan untuk apa. Tapi untuk kesehatan. Ketika kita sehat inshaAllah ibadah kita lancar, pekerjaan kita juga lancar, kita lebih produktif lagi kedepannya. Sehingga hidup ini bisa bermanfaat.
Sekian, semoga bermanfaat.